Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,
“Tidak ada yang kebetulan. Semua ada yang mengatur. Begitulah kata bijak yang sering didengar dunia manusia. Sebaliknya bagi kami, para setan, kata-kata itu sedikit konyol dan menggelikan. Ya, karena kamilah aktor yang mengatur. Kami mau buka-bukaan saja. Kamilah yang menggoda dan membisikkan kejahatan kepada manusia yang lalai. Lalu kami jadikan kejahatan, permusuhan, kebencian, kedengkian, dan kemaksiatan yang merusak umat manusia, tampak indah di mata mereka. Sudah banyak musuh-musuh yang mendiskreditkan upaya kami. Tidak apa-apa, itu merupakan bagian dari perjuangan. Mereka boleh menghina kami.
Tuhan mereka menyebut kami sebagai 'musuh yang nyata' bagi manusia. Faktanya, banyak dari mereka yang beralih kiblat dan menjadi sekutu kami. Sekutu untuk merusak, bukan hanya untuk mereka sendiri, tapi bagi umat manusia, langsung atau tidak langsung. Oh ya, tugas kami menggelincirkan manusia sebagai pribadi sudah banyak diekspos. Mungkin tidak banyak manusia yang tahu, kalau agenda itu terus kami tingkatkan dan perbaharui. Targetnya, bagaimana kerusakan yang menyengsarakan manusia dalam skala masif bisa tercipta. Oke lah, manusia-manusia yang menjadi musuh kami pasti tahu agenda utama kami: menggelincirkan mereka dari jalan kebenaran. Tapi, jangan sangka manusia yang khusyu' dalam majelis ilmu dan majelis dzikir, akan terus selamat dari rekayasa kami. Tidak! Melalui kolega-kolega kami, manusia-manusia berjiwa setan, upaya merubuhkan mereka terus kami rancang. Melalui cara-cara politik yang lihai serta rekayasa ekonomi dan keuangan.
Penetrasi melalui ekonomi? Merekayasa keuangan? Mungkin terdengar aneh. Tapi itulah salah satu penetrasi terbesar kami. Jangan kira tragedi ekonomi yang menyapu hampir semua kawasan Asia Tenggara pertengahan 1997 lalu, lepas dari semua campur tangan kami. Benar seperti kata manusia, bencana itu tidak terjadi secara kebetulan. Bencana itu bagian dari kerja keras kami agar manusia saling jegal, menggunakan cara-cara kami -yang acap kali dicap kotor oleh sebagian manusia- untuk mengeruk keuntungan pribadi dan golongan, dan menyisakan kesengsaraan bagi mayoritas yang lain.
Dimulai dari melemahnya mata uang Bath Thailand terhadap dollar AS, yang kemudian seperti bandul cepat merembet ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Tiba-tiba begitu banyak orang, perusahaan, bahkan negara yang utangnya menumpuk karena mata uang domestik terdepresiasi terhadap mata uang asing. Kami bersorak! Kemiskinan dan kemelaratan cepat merebak. Seperti membalikkan telapak tangan. Yang kemarin masih kaya tiba-tiba jatuh miskin. Yang kemarin sudah miskin, pasti lebih celaka lagi. Banyak orang yang tiba-tiba menganggur karena terkena dampak rasionalisasi. Hidup menjadi tambah sulit.
"Jangankan mencari yang halal, yang haram pun susah," begitu keluh kesah sebagian manusia yang frustasi. Sekali lagi kami bersorak. Inilah salah satu prestasi terbaik kami, untuk tidak menyebut yang terbagus setelah menggelincirkan Adam dan Hawa dari singgasana surga! Karena melalui pintu-pintu kemiskinan manusia dengan mudah kami bawa ke pintu kekufuran. Sepanjang tahun kami tertawa mengenang kemenangan kami dan ketololan manusia.”
Inilah sepenggal kisah pembuka penuturan setan mengenai krisis moneter yang terjadi dan dirangkum dalam buku "Satanic Finance" ditulis oleh DR. Ahmad Riawan Amin, ditektur International Islamic Financial Market. Dalam buku ini digambarkan sistem keuangan yang menguasi dunia dan yang berlaku hampir di setiap negara di dunia dengan gaya penuturan seperti cerita yang dikisahkan oleh setan sang aktor dibalik sistem keuangan dunia.
Buku Satanic Finance karya Ahmad Riawan Amin dibuat ringkas dengan bahasa yang sederhana dan dibuat dalam 5 bab. Bab pertama diulas mengenai bahaya penerapan the three pillars of evil, dilengkapi kisah Sukus dan Tukus yang bisa menjadi cermin sederhana bagaimana sistem pilar setan memerosokkoan ekonomi, menceraiberaikan budaya saling tolong dan meyibukkan manusia untuk terus berkompetisi. Bab kedua mengulas bahaya utang dalam perpektif individu maupun negara. Bab ketiga mengulas bagaimana fiat money khususnya dollar, menjadi racun ekonomi. Bab keempat, dimunculkan solusi dari fiat money. Dan bagian kelima menjadi fragmen penutup, mencari yang pembebas.
Namun, rasanya akan kurang lengkap jika hanya membaca bagaimana paparan setan tentang penetrasi dan keberhasilan mereka menggelincirkan manusia melalui sistem ekonomi dan keuangan tanpa membaca Eramuslim Digest edisi 8 yang juga bertema The Satanic Finance: Konspirasi di Balik Sistem Keuangan Dunia.
Pada Eramuslim Digest dikupas secara tuntas tentang sejarah uang dan sistem keuangan dunia berdasarkan fakta yang tidak banyak diketahui. Mulai dari sejarah uang, pemakaian emas, hingga segala hal yang saling berkaitan dengan sistem keuangan serta aktor manusia yang berada dibaliknya.
Kedua buku ini menjadi penting untuk dibaca bagi setiap muslim untuk mengetahui secara jelas siapakah musuh-musuh Allah SWT dalam bidang keuangan. Dan solusi apakah yang seharusnya diambil dan didukung penuh untuk dapat keluar dari satanic finance yang membelenggu.
Pesan sekarang juga Buku Satanic Finance karya DR. Ahmad Riawan Aminn, dan dapatkan diskon 50% untuk pembelian Eramuslim Digest 8 The Satanic Finance. Jadi tunggu apalagi ?!
Penulis : Ahmad Riawan Amin
ISBN: 978-602-9346-89-3
Ukuran: 15 X 23 cm, Soft Cover
Halaman: 124 hal
Berat : 300 gram
Penerbit : Zaytuna (Ufuk Press)
Harga awal Rp 150.000,-
Harga Diskon Rp 70.000,-
Pemesanan hubungi dinarislam33@gmail.com
Beli Dinar ?? www.rajadinar.com
0 komentar:
Posting Komentar